20 April 2024

Bagian Organisasi

Sekretariat Daerah Kota Batam

: Batam Dipimpin HMR, IPM Tinggi, Angka Kemiskinan Terendah di Kepri & Nasional

2 min read

ENGKU PUTRI, KataBatam- Selain Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Batam tahun 2022 mencapai 81,67, dengan klasifikasi sangat tinggi dibanding Kepulauan Riau, bahkan nasional, angka penduduk miskin Kota Batam 2022, terendah dibanding Kepri dan Nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) Batam menerbitkan persentase penduduk miskin Kota Batam 2022. Yakni sebesar 5,19 persen.

Jumlah ini adalah mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan, yakni sebesar Rp783.730,-/kapita/bulan. Garis kemiskinan Batam meningkat dibandingkan Maret 2021 yang hanya sebesar Rp740.109,-/ kapita/bulan.

Artinya, jika tahun 2021 lalu orang dianggap miskin jika hidup dengan Rp740 ribu per bulan per kapita, di tahun 2022, orang sudah dianggap miskin jika hidup dengan 783 ribu per bulan per kapita.

Dari sisi persentase penduduk miskin, Kota Batam menduduki peringkat terendah di Provinsi Kepri. Sebagai informasi, garis kemiskinan Kota Batam merupakan yang tertinggi (Rp783.730,-/kapita/bulan) di Kepulauan Riau.

Jika dibandingkan dengan garis kemiskinan terendah yaitu di Kabupaten Karimun (Rp446.856,-/kapita/bulan), misalnya.

Jika dibandingkan dengan Provinsi Kepri, persentase penduduk miskin Kota Batam lebih rendah. Jika Batam 5,19 persen, Provinsi Kepri mencapai 6,24 persen.

Bahkan jika dibandingkan secara nasional, tingkat kemiskinan Kota Batam hampir separonya.

Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).

Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk.

Rendahnya persentase penduduk miskin Batam dibandingkan Kepri hingga Nasional tak luput dari peran Kepala Badan Pengusahaan Batam/Wali Kota Batam H Muhammad Rudi (HMR).

HMR melakukan berbagai terobosan. Di antaranya melalui proyek-proyek strategis yang akan membawa Batam menjadi lebih baik.

Tujuannya agar Batam menjadi lebih maju dengan ekonomi lebih baik, agar warga Batam memiliki kesempatan yang besar. Sehingga nantinya masyarakat Batam menjadi lebih sejahtera.

“Saya ingin ekonomi Batam semakin maju dan masyarakat sejahtera,” kata HMR.

𝗜𝗣𝗠 𝗧𝗼𝗹𝗼𝗸 𝗨𝗸𝘂𝗿 𝗞𝗲𝗯𝗲𝗿𝗵𝗮𝘀𝗶𝗹𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗺𝗯𝗮𝗻𝗴𝘂𝗻𝗮𝗻

Sebelumnya BPS juga merilis IPM Batam tertinggi. Ini menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan kepala daerah dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).

IPM juga dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara, serta menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Intinya, IPM merupakan pengukur keberhasilan pembangunan kualitas hidup masyarakat di daerah, dan menjadi target pembangunan dalam pembahasan asumsi makro pemerintah dan DPR. (abh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *